REBO KASAN
Rebo Kasan diambil dari kata Rebo Kasat yang berarti Rabu terakhir di Bulan Shafar. Tujuan dari kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat dengan cara sholat sunah 4 rakaat, memanjatkan doa (doa selamat & doa tolak bala), berzikir, dan sedekah (memberi makan) agar terhindar dari segala bala karena setiap tahun turun 320.000 cobaan pada hari Rabu akhir Bulan Shafar serta memantapkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Adapun rangkaian acaranya antara lain lantunan Azan, pencelupan air Wafaq, ceramah agama, doa dan zikir bersama, penarikan ketupat lepas, serta yang terakhir Sepintu Sedulang yang merupakan adat Bangka.
Untuk Wafaq sendiri merupakan pencelupan wadah yang bertuliskan salam 7 ke dalam airĀ yang sudah didoakan. Minum air wafaq bukan berarti menolak bala melainkan air yang telah didoakan untuk meminta supaya apa yang telah diberikan diridoi Allah SWT. Sedangkan Ketupat Lepas melambangkan makna kebersamaan dan sosial budaya.
Sajian Sepintu Sedulang atau yang biasa disebut Nganggung biasanya berupa makanan seadanya berupa nasi dan lauk-pauk, kue, dan buah-buahan. Wisatawan yang datang bisa menikmati sajian secara gratis.
Pak Yahya selaku Ketua Masjid Baitul Ichsan mengatakan “kegiatan ini dulunya diadakan di pinggir pantai. Hal itu dikarenakan belum adanya masjid di sekitar air anyir, bahkan rumah-rumah penduduk berjauhan. Seiring berjalannya waktu baru dilaksanakan di masjid”.
Penulis : Rosa Dinata
Fotografer : Habil Joniusra