Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
KebudayaanKesenian

Tari Campak (Becampak)

Becampak adalah merupakan kesenian tradisional yaitu suatu kegiatan bernyanyi dan berpantun yang diringi musik menggunakan viul/biola, gendang, tawak-tawak dll. Dalam kesenian becampak biasanya ada seorang putri campak yang dinamakan “Nduk Campak” sebagai pemantun/penari inti. Dalam becampak seorang Nduk Campak akan bernyanyi sambil menari dengan syair-syair pantun pemikat dan penonton yang ingin ikut serta dalam nyanyian tersebut harus bisa membalas pantun yang telah dinyanyikan oleh Nduk Campak, namun sebelumnya harus pula memberikan saweran berupa uang sebagai syarat. Pada zaman dahulu,  kesenian campak dilakukan sebagai hiburan pada saat  pesta panen dan acara-acara pesta lainnya. Dalam perkembangannya kegiatan Becampak banyak diminati  sehingga terciptalah musik dan tarian campak yang telah dikreasikan seperti sekarang ini.

Untuk Jumlah Personil serta pakaian yang dikenakan para penari dalam Tari Campak  yaitu 6-10 orang. Pakaian yang dikenakan para penari Campak yaitu Baju Gaun warna warni (merah, kuning dan biru/hijau)  untuk wanita dan  Pakaian Khas Melayu Bangka (Telok Belango) untuk pria. Jumlah Personil serta pakaian yang dikenakan para pemusik dalam Tari Campak yaitu 6-8 orang. Iringan musik dalam Tari Campak  yaitu musik / lagu tari campak  yang terdiri dari Accordion, Viul/Biola Gendang Anak, Gendang Induk, Gendang Nek, Tetawak atau Gong tawak tawak, Tambourine dll. Pakaian yang dikenakan para pemusik dan penyanyi  dalam Tarian Campak Baju kurung untuk wanita dan  Pakaian Khas Melayu Bangka (Telok Belango) untuk pria.Properti yang digunakan dalam tarian campak yaitu selendang, saputangan dan Bokor sebagai tempat saweran.

Tari Campak dalam gerak tarinya diciptakan sangat bervariasi sesuai dengan tuntutan sang penata tari dengan gerak yang menggambarkan kegembiraan dan keceriaan muda mudi Bangka dalam pergaulan sehari-harinya.

Sumber : GUSTARI

Fotografer : Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button