Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Desa Wisata

DESA WISATA UDANG LAYANG

Desa Wisata Udang Layang terletak di Bukit Layang, merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka mempunyai luas wilayah 25.270 ha. Secara geografis Desa Bukit Layang berbentuk dataran rendah dengan kondisi tanah sedikit bergelombang.

Air terjun Rembang Bulay merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Bukit Layang. Bagi wisatawan yang suka berpetualang dengan suasana alam bukit dan air terjun, maka destinasi wisata ini cocok untuk dijadikan rencana kedepan yang patut Anda coba. Untuk mencapai air terjun ini dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan start dari kantor Desa Bukit Layang dengan mengendarai motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Lokasi Air Terjun ini berada di kaki Gunung Maras, namun hanya bisa dilalui melewati Desa Bukit Layang. Setelah sampai dilokasi, Anda akan disuguhkan pemandangan yang asri dan bersih. Air terjun yang terbentang setinggi 4 meter dan terdapat kolong pemandian yang terbentuk secara alami akan menambah sensasi Anda dalam berwisata. Dengan adanya kolong tersebut pengunjung dapat bermandi sepuasnya.

Lalu ada Betrand Park yang merupakan salah satu lahan ekstambang timah yang direklamasi menjadi potensi wisata yang berbasis edukasi dan ekonomi yang terletak di Desa Bukit Layang tepatnya di Dusun Cungfo. Untuk menempuh wisata ini dibutuhkan waktu sekitar 60 menit dari kota Pangkal Pinang atau 20 menit dari kota Sungailiat. Lahan reklamasi ini dimanfaatkan menjadi kawasan pertanian, perikanan, wisata serta edukasi menjadi suatu kawasan yang terpadu sehingga kedepannya pengunjung dapat berwisata serta menambah wawasan terutama anak-anak yang masih dalam proses pembelajaran.

Kemudian dibidang perikanan, kolong ekstambang yang PH nya sudah sekitar 6-7 dimanfaatkan menjadi lahan budidaya ikan lele, nila dan gurame serta disana juga ada tempat pembibitannya langsung. Disana juga terdapat wahana bermain anak seperti sepeda air.

Dibidang pertanian, terdapat tanaman hortikultura atau tanaman jangka pendek seperti tomat, cabai, tanaman umbi-umbian dan lain-lain. Serta ada juga tanaman jangka panjang seperti tanaman buah alpukat, mangga, duku, rambutan, manggis dan lain-lain.

Pada bidang pariwisata, rencananya Betrand Park ingin membuat wahana bermain anak dan spot selfie. Sehingga selain belajar, pengunjung juga dapat meyegarkan pikiran dengan berwisata.

Desa Bukit Layang merupakan desa yang terbentang sungai sangat panjang yang hilirnya menuju Jembatan dan terus menuju lautan. Sungai tersebut memiliki hasil yang sangat melimpah salah satunya adalah udang galah atau yang biasa dikenal masyarakat Pulau Bangka dengan sebutan udang satang. Banyak pengunjung yang berasal dari luar daerah  ataupun masyarakat desa Bukit Layang berburu dan memancing udang satang. Tidak sedikit juga masyarakat Desa Bukit Layang memanfaatkan udang satang dengan cara menjadi nelayan sebagai pekerjaan sampingan. Selain udang, juga terdapat jenis ikan air tawar di Sungai Desa Bukit Layang.

Selain sungai, di Desa Bukit Layang juga terdapat banyak lahan bekas ekstambang yang berupa kolong. Sebagian masyarakat sudah memanfaatkan kolong ini sebagai sarana budidaya ikan air tawar dengan syarat kolong yang berumur sudah tua atau  lebih dari 10 tahun dan memiliki PH yang sesuai dengan standar baku mutu untuk budidaya ikan air tawar. Ikan Lele dan ikan Nila adalah ikan yang paling sering di budidayakan di Desa Bukit Layang karena ikan ini tidak memerlukan penanganan khusus dalam membudidayakanya serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Ikan lele dan ikan Nila yang tidak sesuai dengan ukuran nilai jual dimanfaatkan oleh ibu-ibu dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Panca Jaya. ikan lele/nila yang berukuran terlalu besar atau tidak sesuai standar ukuran nilai jual dimanfaatkan menjadi Abon. Sehingga memiliki nilai ekonomis bagi ibu-ibu pelaku UMKM.

 

Referensi : bukitlayang.bangka.go.id

Fotografer : Pemdes Bukit Layang

Editor : Ilham Rapilka

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button