DESA WISATA KAMPUNG KAPITAN
Desa Wisata Kampung Kapitan menawarkan aneka macam tujuan wisata mulai dari kuliner, cinderamata sampai ke atraksi wisata. Terlebih kuliner kecamatan Belinyu yang terbuat dari olahan hasil laut sudah sangat dikenal sampai keluar Bangka. Letak desa Kampung Kapitan berada di ujung utara Pulau Bangka dan akses jalan cukup baik. Warga desa ini juga dikenal sangat wellcome terhadap para pendatang.
Desa wisata Kapitan dihuni oleh etnis Melayu dan Tionghoa, keduanya hidup berdampingan sejak dulu kala. Didesa ini etnis Tionghoa masih menggunakan bahasa cina dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Melayu (Belinyu) baru digunakan jika berkomunikasi dengan warga suku Melayu.
Salah satu produk unggulan desa wisata Kampung Kapitan adalah rendo atau rajutan. Sebagian besar wanita di desa ini sangat pandai merajut. Aneka rajutan yang dihasilkan mulai dari cover toples, cover galon, cover kulkas, sarung tisue bahkan sampai ke taplak meja. Rajutan ini handmade asli,prosesnya harus dilakukan dengan teliti dan karena itu harganya relatif agak tinggi. Tapi sebenarnya sangat sepadan jika dibandingkan dengan kualitasnya. Bahan yang dipakai menggunakan benang khusus berwarna putih.
Di desa ini juga ada kegiatan Nyakar biasanya menggunakan alat berupa plat tipis yang disambungkan ke kayu sebagai penyangga berbentuk huruf Y. Keunikan dari aktivitas ini adalah harus berjalan mundur menyusuri sepanjang pantai. Jika plat menyentuh lokan maka akan mengeluarkan bunyi khas.
Kemudian ada Pantai Lepar, dikenal memiliki panorama yang sangat indah. Pengunjung bisa menikmati berkeliling mengelillingi laut dengan perahu motor milik warga setempat. Baru beberapa menit para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan pulau-pulau kecil yang sangat indah yang masih terjaga keasriannya. Di pantai ini anda bisa melihat kegiatan Mukat, dimana dua orang bertugas menarik ujung jaring dan sisanya menghalau ikan dari arah tengah. Setelah jaring ditarik kedaratan, semua bergegas mengumpulkan hasil tangkapan termasuk mengeluarkan ikan atau kepiting yang terjerat kedalam jaring. Sambil mukat pengunjung bisa menikmati keindahan pantai Lepar yang dianugerahi dengan pasirnya yang sangat putih. Pengunjung juga bisa sambil mandi air laut.
Daerah ini jua terkenal dengan Mancing Untus, dilakukan dengan berendam diair laut sebatas dada. Mancing untus bisa menghilangkan kepenatan dan hasilnya (ikan untus) bisa dinikmati sebagai lauk-pauk. Pada dasarnya mancing untus hampir sama dengan memancing pada umumnya tapi yang membedakannya adalah sensasi berendam didalam air laut. Terkadang ada juga jenis ikan lain yang memakan umpan pancing.
Kemudian ada Nganggung adalah tradisi masyarakat pulau Bangka karena seluruh daerah di pulau Bangka selalu mengadakan tradisi ini. Nganggung diadakan saat perayaan hari-hari besar keagamaan Islam seperti peringatan 1 Muharam, Isra’ Mi’raj, Idul Fitri dan Idul Adha dll. Bedanya pada saat peringatan 1 Muharam, Isra’ Mi’raj biasanya warga membawa aneka kue dan buah sedangkan pada saat perayaan ruah (menyambut Ramadhan) dan hari raya warga membawa makanan berat seperti nasi dan aneka lauk-pauknya. Sebelumnya tokoh agama akan membacakan doa terlebih dahulu baru kemudian acara menyantap makanan dimulai. Tradisi ini sejatinya adalah bentuk gotong-royong antar warga yang tentunya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
URL Source : https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/kampung_kapitan
Fotografer : Habil Joniusra